TintaOtentik.Co – Kehadiran platform kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, yang mengguncang pasar saham global, termasuk saham raksasa teknologi Amerika Serikat (AS). Harga saham Nvidia bahkan anjlok hingga 17%.
Putusan Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga acuan di kisaran target 4,25%-4,5%, juga tak luput dari perhatian pembaca. Gubernur Jerome Powell memberi sinyal bahwa para pembuat kebijakan tidak terburu-buru untuk menurunkan biaya pinjaman pada pertemuan The Fed berikutnya, Maret.
Berikut lima berita terpopuler global selama sepekan:
1. Kekayaan 500 Orang Terkaya Dunia Susut Rp1.747 T Akibat DeepSeek
Sebanyak 500 orang terkaya di dunia, termasuk salah satu pendiri Nvidia Corp, Jensen Huang, mengalami kerugian gabungan sebesar US$108 miliar (sekitar Rp1.747 triliun) pada Senin (27/01/2025) setelah saham raksasa teknologi merosot. Penurunan ini dipicu oleh kehadiran pengembang AI asal China, DeepSeek, yang mengguncang pasar saham global.
Jensen Huang kehilangan kekayaan sebesar US$20,1 miliar (sekitar Rp325 triliun) dalam sehari, atau sekitar 20% dari total kekayaannya.
Pendiri Oracle Corp, Larry Ellison, bahkan mengalami kerugian lebih besar secara nominal, yakni US$22,6 miliar (sekitar Rp365 triliun), meski secara persentase hanya setara dengan 12% kekayaannya.
Pendiri Dell Inc, Michael Dell, kehilangan US$13 miliar (sekitar Rp210 triliun), dan salah satu pendiri Binance Holdings Ltd, Changpeng “CZ” Zhao, merugi US$12,1 miliar (sekitar Rp195 triliun).
2. Poin-poin Penting Jatuhnya Harga Saham Nvidia Gara-gara DeepSeek
Berikut ini poin-poin penting dari sesi perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Senin (27/1/2025) waktu setempat, yang diguncang oleh perusahaan AI pemula asal China bernama DeepSeek:
Harga saham Nvidia Corp jatuh sebesar 17% lebih rendah. Ini merupakan kinerja satu hari terburuk sejak Maret 2020 dan ditutup jauh di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Akibatnya, nilai pasar Nvidia berkurang sebesar US$589 miliar, yang memecahkan rekor.
Indeks S&P 500 merosot 1,5%, hari terburuk sejak 10 Januari, sementara indeks Nasdaq 100 yang didominasi raksasa teknologi turun hampir 3% sebagai hari terburuknya sejak 18 Desember.
3. Poin-Poin Penting Putusan The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
Berikut ini adalah poin-poin penting dari keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (29/1/2025) waktu setempat:
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dengan suara bulat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran target 4,25%-4,5%.
Pernyataan tersebut menghapus argumen yang menyebutkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja secara umum telah mereda, dan sebaliknya menandakan bahwa “tingkat pengangguran telah stabil pada tingkat yang rendah” dan “kondisi pasar tenaga kerja tetap solid.”
4. Trump Stop Pasok Obat HIV hingga TBC ke Negara Penerima USAID
Pemerintahan Donald Trump mengambil langkah untuk menghentikan pasokan obat-obatan untuk HIV, malaria, dan tuberkulosis (TBC), serta pasokan medis untuk bayi baru lahir di negara-negara yang didukung oleh USAID di seluruh dunia.
Menurut laporan Reuters, kontraktor dan mitra yang bekerja dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mulai menerima pemberitahuan untuk segera menghentikan pekerjaan mereka pada Selasa (28/01/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari pembekuan bantuan dan pendanaan AS yang diberlakukan sejak Trump menjabat pada 20 Januari, sementara program-program tersebut sedang ditinjau.
5. Tak Terburu-buru Pangkas, The Fed Pilih Tahan Suku Bunga Acuan
Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan para pejabat tidak terburu-buru menurunkan suku bunga. Menurut Powell, bank sentral AS berhenti sejenak untuk mengamati perkembangan lebih lanjut terkait inflasi setelah memangkas suku bunga tahun lalu.
“Kami tidak perlu terburu-buru menyesuaikan sikap kebijakan kami,” kata Powell pada Rabu (29/1/2025), seraya menyebut bahwa ekonomi AS tetap kuat dan suku bunga tidak lagi menghambat ekonomi seperti yang telah terjadi sebelumnya.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dengan suara bulat memilih mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25%-4,5%, setelah menurunkan suku bunga sebesar satu poin persentase pada bulan-bulan terakhir tahun 2024.
Laporan: Tim